Labels

Senin, 06 Februari 2017

Kisah Wanita Bermahar Keislaman

Rasulullah bersabda,” Ketika aku memasuki surga aku mendengar suara langkah kaki, lalu aku bertanya siapa itu? Malaikat menjawab itu Ghumaisha’ binti Milhan ibunda Anas bin Malik” (HR.Muslim).

Nama aslinya adalah Ghumaisho’ dan juga dipanggil dengan Rumaisha binti Milhan, atau lebih dikenal dengan Ummu Sulaim. Beliau adalah seorang wanita yang mempunyai sifat keibuan dan cantik rupawan, dirinya dihiasi pula dengan ketabahan, kebijaksanaan, lurus pemikiran, kecerdasan berfikir dan kefasihan serta berakhlaq mulia. Dengan semua sifat tersebut tak heran semua cerita yang baik selalu

Rabu, 16 Maret 2016

Kisah Ta’aruf “Bukan Sopir Biasa”

LAZISWahdah.com – Sopir mobil barang di UD (usaha dagang) milik bapak baru ganti sebulan ini. Bapak memang sengaja memberi tahu orang rumah bila ada orang baru di “UD’-nya. Bukan apa-apa, sebab barang dagangan kadang transit di rumah dulu untuk dicek sebelum dibawa ke gudang. Aku, kakak atau ibu bergantian mengecek barang bila tak sibuk.

Dulu pernah kejadian ada orang mengaku sopir baru, pada akhirnya melarikan mobil bapak. Sejak itu, bapak mewajibkan orang rumah tahu semua karyawan bapak.

Waktu berjalan, genap sebulan sopir baru bapak bekerja.

Rabu, 17 Februari 2016

Mandirilah setelah Menikah meskipun Mengontrak

(Ambiguistis) - Konflik antara menantu dengan mertua memang merupakan salah ujian. Namun keduanya terkadang tidak ada yang mau mengalah. Kondisi ini bisa ditolerir selama tidak bersinggungan dengan syari'at Allah. Namun ketika dengan tinggalnya menantu dengan mertua justru menghambat dakwah dan keistiqomahannya untuk ber-Islam, maka hendaknya rumah sendiri bersama suami atau istri akan lebih baik. 

Kondisi ini akan semakin runyam jika pihak mertua memang belum sepenuhnya memahami agama secara benar sesuai manhaj salaf. Namun sebenarnya, jika menantu mau bersabar justru mendakwahi mertua secara

Selasa, 26 Januari 2016

Kisah Senyuman dan Segelas Teh


SEORANG guru di Jeddah bercerita :

Di saat saya sedang berada di ruang guru, saya membuat segelas teh untuk diminum, tapi lonceng kemudian berbunyi sementara tehnya masih sangat panas, dan di sekolah ini semua guru wajib untuk bersegera menuju kelas saat lonceng sudah berbunyi.

Saya kemudian melihat seorang OB (Office Boy) berkebangsaan Filiphina, saya tersenyum kepadanya dan memberinya segelas teh itu.

Keesokan harinya, OB itu datang kepada saya dan berkata

Selasa, 12 Januari 2016

Seorang MTQ yang Mendapat Hidayah

Tahun 2000, Setelah saya menamatkan sekolah jenjang menengah atas (MAN 1 Bulukumba), sebagaimana yang lain saatnya merantau mencari jati diri, kuliah maksudnya.. Dan tentunya Makassar yang menjadi idaman, saya diantaranya, jurusan Aqidah Filsafat perbandingan agama yang menjadi incaran dan favorit dan Alhamdulillah, saya termasuk yang diterima tanpa tes pada jurusan tersebut di salah satu perguruan tinggi di Makassar, ditambah beasiswa karena prestasi di sekolah Alhamdulillah, ditambah pernah menjadi duta Sul-Sel dalam MTQ tingkat Nasional thn tsb.. Oh iya, sekedar info,

Minggu, 27 September 2015

Kisah “Suami Yang Berbohong Demi Istrinya”

Pernikahan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik:“kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik,akhirnya menjadi berisik.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.

Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu

Senin, 08 Juni 2015

Pacaran setelah Menikah

Zawjati...

Uhibbuki mitsla mâ antê
(Aku mencintamu sebagaimana kamu mencinta)

Uhibbuki kaifamâ kunteee
(Aku mencintamu apapun kondisinya)

Wa mahmâ kâna mahma shâra
(Tak peduli dengan yang sedang atau akan terjadi)

Anti habîbatî anteee
(Kamu tetap dan akan selalu menjadi cintaku)