Tujuan utama adzan adalah memanggil manusia untuk segera ke masjid untuk melaksanakan sholat (berjama’ah). Hal ini dipahami secara mendalam oleh para Ulama salaf sehingga mereka memiliki beberapa potret indah. Semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya.
1. Ibrohim bin Maimun Ash-Shoigh adalah seorang tukang kayu, apabila dia mengangkat palu (hendak memukulkannya ke kayu) kemudian ternyata mendengar adzan, maka beliau tidak memukulkannya dan langsung segera menuju sholat. {Tahdzib Tahdzib, 1/173.}
2. Amir bin Abdullah pernah mendengarkan adzan padahal beliau sedang sakit parah, lalu beliau berkata, “Papahlah aku menuju masjid.” Dikatakan kepadanya, “Engkau sedang sakit.” Dia menjawab, “Saya mendengar panggilan Allah, apakah saya tidak memenuhinya?” Akhirnya, mereka mengantarkannya degan dipapah, diapun sholat maghrib bersama imam, setelah mendapatkan satu roka’at dia meninggal dunia. {Siyar A’lam An-Nubala, 5/220 oleh Adz-Dzahabi.}
3. Robi’ bin Khutsaim pernah terkena penyakit lumpuh/stroke, maka dia dipapah untuk sholat. Dikatakan padanya, “Engkau telah mendapatkan keringanan, dia menjawab, “Saya tahu hal itu tetapi saya mendengar seruan (Hayya ‘alal falaah) “mari menuju kemenangan/kebahagiaan!!” .” {Az-Zuhud oleh Imam Ahmad, hal. 408.}
{Dikutip dari Buku “Fiqih Adzan & Iqomat”, Al-Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi hafizhohullaah, Darul Ilmi Publishing.}
0 komentar:
Posting Komentar