skip to main |
skip to sidebar
SEORANG guru di Jeddah bercerita :
Di saat saya sedang berada di ruang guru, saya membuat segelas teh untuk diminum, tapi lonceng kemudian berbunyi sementara tehnya masih sangat panas, dan di sekolah ini semua guru wajib untuk bersegera menuju kelas saat lonceng sudah berbunyi.
Saya kemudian melihat seorang OB (Office Boy) berkebangsaan Filiphina, saya tersenyum kepadanya dan memberinya segelas teh itu.
Keesokan harinya, OB itu datang kepada saya dan berkata
Tahun 2000, Setelah saya menamatkan sekolah jenjang menengah atas (MAN 1 Bulukumba), sebagaimana yang lain saatnya merantau mencari jati diri, kuliah maksudnya.. Dan tentunya Makassar yang menjadi idaman, saya diantaranya, jurusan Aqidah Filsafat perbandingan agama yang menjadi incaran dan favorit dan Alhamdulillah, saya termasuk yang diterima tanpa tes pada jurusan tersebut di salah satu perguruan tinggi di Makassar, ditambah beasiswa karena prestasi di sekolah Alhamdulillah, ditambah pernah menjadi duta Sul-Sel dalam MTQ tingkat Nasional thn tsb.. Oh iya, sekedar info,