Labels

Senin, 15 Juli 2013

CERDIKNYA SEORANG PEMUDA YANG IKHLAS


Yang menyaksikan kisah ini berkata :
Suatu hari aku di Mekah di salah satu supermarket. Setelah aku selesai memilih barang-barang yang hendak aku beli dan aku masukan ke kereta barang maka akupun menuju tempat salah satu kasir untuk ngantri membayar. Di depanku ada seorang wanita bersama dua putri kecilnya, dan sebelum mereka ada seorang pemuda yang persis di hadapanku di posisi antrian. Aku perhatikan ternyata setelah menghitung lalu sang kashir mengatakan, "Totalnya 145 real". Lalu sang wanitapun memasukan tangannya ke tas kecilnya untuk mencari-cari uang, ternyata ia hanya

Kamis, 11 Juli 2013

Allah Subhanahu wa Ta'ala Memanggil


Tujuan utama adzan adalah memanggil manusia untuk segera ke masjid untuk melaksanakan sholat (berjama’ah). Hal ini dipahami secara mendalam oleh para Ulama salaf sehingga mereka memiliki beberapa potret indah. Semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya.

1. Ibrohim bin Maimun Ash-Shoigh adalah seorang tukang kayu, apabila dia mengangkat palu (hendak memukulkannya ke kayu) kemudian ternyata mendengar adzan, maka beliau tidak memukulkannya dan langsung segera menuju sholat. {Tahdzib Tahdzib, 1/173.}

2. Amir bin Abdullah pernah mendengarkan adzan padahal beliau sedang sakit parah, lalu beliau berkata, “Papahlah aku menuju masjid.” Dikatakan kepadanya, “Engkau sedang sakit.” Dia menjawab, “Saya mendengar panggilan Allah, apakah saya tidak memenuhinya?” Akhirnya, mereka mengantarkannya degan dipapah, diapun sholat maghrib bersama imam, setelah mendapatkan satu roka’at dia meninggal dunia. {Siyar A’lam An-Nubala, 5/220 oleh Adz-Dzahabi.}

3. Robi’ bin Khutsaim pernah terkena penyakit lumpuh/stroke, maka dia dipapah untuk sholat. Dikatakan padanya, “Engkau telah mendapatkan keringanan, dia menjawab, “Saya tahu hal itu tetapi saya mendengar seruan (Hayya ‘alal falaah) “mari menuju kemenangan/kebahagiaan!!” .” {Az-Zuhud oleh Imam Ahmad, hal. 408.}

{Dikutip dari Buku “Fiqih Adzan & Iqomat”, Al-Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi hafizhohullaah, Darul Ilmi Publishing.}

Senin, 01 Juli 2013

Dokter Yang Penuh Rahasia


Seorang dokter ahli bedah bergegas menuju rumah sakit begitu dihubungi pihak rumah sakit karena seorang pasien dalam kondisi kritis harus segera dioperasi. Begitu sampai dia mempersiapkan diri, mandi dan bersalin pakaian.
Sejenak sebelum masuk ke ruangan operasi ia bertemu dengan ayah pasien yang raut wajahnya memendam cemas bercampur marah. Dengan ketus laki-laki itu mencecar sang dokter, “Kenapa lama sekali dokter! Tidak tahukah anda anak saya sedang kritis? Mana tanggung jawab anda sebagai dokter?”

Dokter bedah itu menjawab dalam senyum, “Saudaraku, saya sangat menyesal atas keterlambatan ini. Tadi saya sedang berada di luar, tetapi begitu dihubungi saya langsung menuju ke sini. Semoga anda maklum dan dapat merasa tenang sekarang. Doakan semoga saya dapat melakukan tugas ini dengan baik, dan yakinlah bahwa Allah akan menjaga anak anda”.